PERTANYAAN FILSAFAT KU :
1.
Bagaimana filsafat memandang tentang perjuangan
hidup,walaupun terasa teramat sulit untuk dirubah ?
2.
Bagaimana kah kontribusi Filsafat dalam mencapai
cita-cita yang kadang terasa sulit tercapai ?
3.
Jika pengertian Filsafat itu apa tidak pernah ada,lalu
bagaiman saya memaknai tentang Filsafat ?
4.
Kalau kebahagiaan adalah Filsafat apakah kesedihan
juga Filsafat ?
5.
Kalau Filsafat bisa berada di dua sisi kehidupan
6.
Bagi saya sangat sulit dan kadang2 takut salah dalam
memahami sebuah Filsafat,pertanyaan saya bagaimana caranya agar bisa memahami
filsafat dengan benar?
7.
Bila hidup adalah Filsafat,apakah semua aspek
kehidupan mulai dari sejarah dan masa depan manusia adalah Filsafat.
8.
Apakah pemahaman filsafat seni juga mempunyai unsur
yang sama dengan dipelajari dengan filsafat yang lain? Apakah beda fokus
keilmuan berbeda filsafatnya atau Justru sama?
9.
Apakah hubungan seni, ilmu, filsafat dan
agama?
10.
TANGGAPAN-TANGGAPAN FILSAFAT ILMU
Wadiyono
16701251021
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan S2 2016
1.
Membangun hidup itu harus dimulai dengan sikap,
Sikap adalah pelopor dari diri kita yang sesungguhnya. Akarnya berada di dalam
batin tetapi buahnya diluar. Sikap adalah teman terbaik kita atau musuh
terburuk kita. Sikap lebih jujur dan lebih konsisten daripada kata-kata kita.
Sikap adalah pandangan luar berdasarkan pengalaman masa lalu. Sikap adalah hal
yang menarik orang lain kepada diri kita atau mengusir mereka. Sikap tidak
pernah puas sebelum dinyatakan. Sikap adalah ahli perpustakaan masa lalu kita.
Sikap adalah jurubicara masa sekarang kita. Sikap adalah nabi masa depan kita
2.
Bagi saya hidup adalah pilihan,dimana ada baik
dan buruk,benar dan salah serta segala macam pilihan yang selalu menghadang
perjalanan hidup kita. Oleh karena itu banyak cara yang bisa dilakukan dalam
menghadapi hidup,ada yang memilih untuk menjalani hidup dengan sembrono,tetapi
ada yang lebih memilih untuk hati-hati,memilih dan memilah perjalanan hidup
dengan bijaksana dengan mempertimbangkan akibatnya da membuat hidup tetap
hidup. Saling menjaga sikap,perilaku dan toleransi adalah pilihan hidup yang
lebih baik dari pada memilih hidup yang selalu melawan dan menentang arus dan
arah. Hidup adalah pilihan maka harus bisa memilih pilihan yang mebuat manusia
tetap “HIDUP”
3.
Pengetahuan menurut
Immanuel kant adalah perpaduan yang tidak pernah lepas antara pikiran dan pengalaman. Kedua hal
tersebut saling berketerkaitan satu sama lain ,berhubungan erat dan tak
terpisahkan dan selalu dalam tujuan yang saling bersunergi. Pengetahuan pada
dasarnya sering diperoleh atau bersumber pada pemikiran dan pengembangan dari
suatu konsep pengalaman yang terjadi dalm kehidupan dan perjalan hidup manusia.
Pengetahuan banyak bersumber dari suatu konsep-konsep peristiwa hidup yang
selalu ada di sekitar perjalanan kehidupan manusia.Dengan adanya peristiwa di
sekitar kita membuaat manusia lebih cenderung untuk sensitif dan peka terhadap
peristiwa sehingga memunculkan suatu pertanyaan
yang membuat manusia berfikir dan berusaha mencari sumber masalah untuk
dicari solusi dan jawabannya. Pengetahuan adalah kerangka berfikir yang
terbentuk dari suatu peristiwa di sekitar kehidupan kita yang dimungkin ada
jawaban atau solusinya....
4. Filsafat bersifat tak terbatas,yang salah belum tentu
salah dan yang benar belum tentu benar. Kadang nilai yang belum baik juga
sebagai pelecut bagi kita untuk lebih belajar-belajar dan belajar lagi. Sadar
dengan keterbatasan,sadar akan kelemahan tetapi sadar juga akan kemampuan yang
kita miliki. Jadi kalau menurut pemahaman saya semua perilaku kita adalah
filsafat,dimensi pemahaman manusia yang berbeda-beda,kesadaran akan
keterbatasan dan kelebihan kita juga merupakan filsafat. Jadi untuk memahami
filsafat diharuskan bagi manusia unutk berfikir kritis,logis dan universal
terhadap obyeknya
5. Saya tertarik dengn artikel dari Bpk
Marsigit yang mengulas tentang pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang
dalam kurikulum 2013 memang sedang trend ( yang dalam istilah Sosmed : Trending
topic ) dan di harapkan diterapkan yang memandang peserta didik sebagai Subyek
dan buan sebagai obyek. Pada dasarnya pendekatan saintifik memang terdapat
beberapa hal yang sangat ideal yang cakupannya sangat luas antara lain :
a)
peningkatan keseimbangan,
kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;
b)
pembelajaran yang
mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar
sepanjang hayat;
c)
pembelajaran yang
menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (Ing Ngarso Sung Tulodo), membangun kemauan (Ing Madyo Mangun Karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran (Tut Wuri Handayani);
d)
pembelajaran yang berlangsung di rumah, di
sekolah, dan di masyarakat;
e)
pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran;
f)
pengakuan atas perbedaan
individualdan latar belakang budaya peserta didik; dan
g) suasana belajar menyenangkan dan menantang.
6.
Pengalaman adalah separuh dunia
Saya tertarik dengan jawaban Prof Marsigit tentang
pertanyaan dari mbak Lia Agustina.
Ketika pertama saya berjumpa dengan Prof Marsigit
dan merasakan kuliah Filsafat dengan beliau saya jujur merasa aneh,karena
haarus mengeluarkan HP dan merekam apa yang beliau katakan ketika kuliah
berlangsung.
Bagi saya sebagai Guru SMP,metode beliau ini sangat
unik,jarang terjadi dan tak pernah terpikir olehku tentang tekhnik kuliah yang
semacam itu.
Saya dulu juga kuliah di UNNES ( dulu IKIP Semarang
) belum pernah melihat tekhnik penyajian kuliah seperti beliau. Dulu juga dapat
Filsafat Ilmu tetapi tidak seperti Kuliahnya beliau. Dulu kami hanya duduk diam
mendengarkan kuliah dan pulang,terasa rutin dan menjemukan.
Tetapi sekarang dalam Kuliah Yang Pertama saja saya
sudah merasa bahwa mata kuliah filsafat adalah “sesuatu” yang istimewa. Beliau
berkata bahwa semua yang ada disekitar kita adalah Filsafat. Berarti semua yang
dilakukan manusia adalah Filsafat. berfikir,bekerja,belajar,bersosialisasi dan
yang lainnya adalah Filsafat. Itu adalaah kata-kata beliau yang selalu
terngiang dalam hati saya. Kalau kehidupan kita adalah filsafat berarti saya
harus selalu berfikir dan berfikir di dalam kegiatan apapun.
Itu adalah pengalaman belajar saya yang sungguh
sangat lain dari yang lain.
Terimakasih Prof,ada sudut pandang yang lain dari
kehidupan saya setelah belajar dan membaca tentang filsafat dari web dan
perkuliahan dengan Prof Marsigit.
7.
Berdasarkan judul artikel dan tabel diatas ada beberapa hal yang menarik
perhatian sayaantara politik dan pendidikan. Tetapi saya tidak akan berfikir
untuk menggabungkan dan mencari komparasi dari politik dan pendidikan. Yang
menjadi pusat perhatian saya adalah : di
kolom Progresif Educator. Dari
tabel tersebut ada beberapa hal yang sangat sinkron dengan kurikulum saat ini
yaitu Kurikulum 2013 ( KURTILAS )
Tentang sikap,pengetahuan danketerampilan,yang dikembangkan lagi dengan
kreatifitas,berorientasi pada siswa ( Peserta didik),berekplorasi tentang ilmu
yang didapat ,penerapan pembelajaran kontruktif ( membangun )
perilaku,spiritual,akhlak dan lain – lain. Dengan memperhatikan proses berfikir
peserta didik tentang segala hal yang didapat di dalam pembelajaran.
Wadiyono
16701251021
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan S2 2016
Saya berpendapat
bahwa hidup adalah “PROSES”. proses
untuk memilih,memilah dan mengambil resiko dari yang kita kerjakan. Memilih ada
resikonya,memilah juga ada resikonya. Hidup selau terdapat dua kutub yang tidak
terpisahkan dan merupakan hal saling berpasangan dan saling melengkapi.
Ada siang pasti ada
malam,ada senang pasti ada sedih,ada hitam ada putih ada pandai dan bodoh,ada
yang beruntung dan sial,ada baik ada buruk dan lain-lain.
Yang jelas bagi
saya adalah bahwa hidup harus dijalani dengan bijak,memilih langkah yang paling
tepat untuk langkah selanjutnya karena hidup adalah proses maka kadang-kadang
dalam membuat pilihan kutub yang berbeda tersebut salah. Tetapi kembali lagi
kalau ada salah pasti ada yang benar
8.
9.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar