MODUL 1
WAWASAN SENI
Kegiatan
Belajar 1
Hakekat Seni
Istilah
seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta yang berarti
pemujaan, pelayanan, donasi. Permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur
(Sugriwa, 1957 : 219-133). Tapi ada juga yang mengatkan seni berasal dari
bahasa Belanda “genie” atau jenius. Atau versi yang lain, seni disebut “clipa”
yang berarti berwarna (ata sifat) atau pewarna (kata benda), kemudian
berkembang menjadi cilpacastra yang berarti segala macam kekriyaan
(hasil keterampilan tangan) yang artistic (Soedarso, 1988:16-17). Dalam
perkembangan selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni,
yaitu (a) seni sebagai karya seni (work of art), (b) seni sebagai
kemahiran (skill) ,(c) seni sebagai kegiatan manusia (human activity).
Pengertian
seni sebagai benda / karya seni adalah
bahwa seni atau keindahan adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi
berbeda dengan sekedar rasa gembira karena mempunyai unsur transendental atau
spiritual (pendapat Joganatha).
Pemahaman
seni sebagai kemahiran dimaknai seni merupakan sebuah kemampuan dalam membuat
sesuatu dalam hubungannya dengan upaya pencapai suatu tujuan yang ditentukan
oleh rasio / logika atau gagasan tertentu (pendapat Aristoteles).
Sementara
itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo Tolstoy dikatakan bahwa
seni merupakan kegatan sadar manusia dengan perantara tanda – tanda lahiriah
tertentu untuk menyampaikan perasaan – perasaan yang telah dihayatinya kepada
orang lain, sehingga mereka kejangkitan perasaan yang sama dan juga
mengalaminya.
Seni
adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni.
Didalam seni terdapat simbol – simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam
tentang hakekat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara
manusia, teater dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan
berbagai media visual, semuanya memiliki gaya dan aliran yang beragam,
merupakan ungkapan ekspresi yang didalamnya sarat dengan simbol.
Secara
teori, seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni murni dan seni
terapan. Seni murni adalah penciptaan seni yang hanya mempertimbangkan fungsi
atau bentuknya, sedangkan seni terapan adalah penciptaan seni yang dirancang
untuk kepentingan tertentu diluar fungsi sebenarnya.
Menurut
Kihajar Dewantoro, seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari
hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan
manusia. Akhdiat K. Miharja yang mnyebutkan bahwa seni adalah kegiatan rohani
manusia yang merefleksi realitas (kenyataan) dalam suatu karya yang berkat
bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam
alam rohani si penerimanya.
Dalam
aktivitas sehari-hari sebenarnya aktivitas berkesenian selalu dialami manusia.
Hanya saja terkadang kita tidak menyadari atau merasakannya bahwa aktivitasnya
merupakan bagian dari ekspresi seni yang alami.
Kegiatan
Belajar 2
Fungsi dan
Kedudukan Seni dalam Kehidupan Masyarakat
A.
FUNGSI DALAM
MASYARAKAT TRADISONAL
Dalam pemahaman umum, seni sering
diartikan sebagai hiburan. Konotasi
inilah yang harus kta perjelas tidak hanya sebagai media hiburan. Seni
dalam pemahaman yang lebbih kompeks. Dapat diartikan sebagai sarana legitimasi,
ketika seni itu berada didalam istana (kraton). Soedarsono mengungkapkan bahwa
fungsi seni ada tiga, yaitu: 1) untuk kepentingan acara spiritual, 2) sebagai
hiburan pribadi, dan 3) sebagai penyajian estetis atau tontonan. Secara umum
fungsi kesenian di dunia ini ada delapan, yaitu:
1. Pemujaan / Ritual
Fungsi
seni untuk pemujaan berlangsung pada masa ketika peradaban manusia masih sangat
terbelakang. Kehidupan kesenian waktu itu belum mengenal adanya instrumen
musik, busana, dan gerak, tata panggung dan lain-lainnya, seperti kesenian pada
masa kini.
Kecenderungan
seni ritual pada masa lalu lebih menekankan pada misi daripada fisik atau
bentuk. Tidak mengherankan kalau bentuk seni ritual untuk pemujaan masih sangat
sederhana, baik dari aspek musik
iringan, busana (kostum) serta rias, gerak, maupun penggunaan dekorasi sebagai
setting pertunjukan.
2. Tuntunan
Fungsi
tuntunan lebih menyentuh pada misi yang secara verbal diungkapkan. Pelaku seni
dalam hal ini lebih dituntut untuk menyampaikan pesan moral yang akan dicapai.
Seorang dalang sebagai contoh, harus mampu memernkan semua tokoh yang ada
didalam kotak wayangnya.
3. Tontonan / Hiburan
Fungsi
seni sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak membutuhkan persyaratan. Seni
untuk hiburan tidak terikat pada misi tertentu. Seni yang menghibur adalah seni
yang mampu memberi kesenangan pada seseorang / kelompok orang yang berada di
sekitar pertunjukan.
B.
FUNGSI SENI
DALAM MASYARAKAT MODERN
Fungsi seni
dalam masyarakat modern berkembang sesuai dengan kebutuhan masyrakat modern
yang sangat beragam dan kompleks. Seni secara jelas dapat dijumpai disetiap
elemen dan situasi kehidupan. Mungkin di masa lalu seni juga sudah mengusung
fungsi berikut ini namun tidak tampil secara jelas. Bagaimana fungsinya dalam
masyarakat modern silahkan simak paparan berikut.
1.
Ekspresi /
Aktualisasi Diri
Kecenderungan
fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau aktualisasi diri ini merupakan
perwujudan dari semboyan seni untuk seni atau I’art pour I’art. Tidak
ada orang yang dapat mengganggu gugat ekspresi seni dalm penampilannya.
Kebebasan disini lebih menekankan pada pencapaian tujuan tertentu yang
diperjuangkan. Contoh seni instalasi, happening art, dan sejenisnya.
2.
Pendidikan
Seni sebaai
media pendidikan merupakan elemen mendasar yang perlu dipahami. Hal ini karena
esensi seni sebenarnya tidak dapat lepas dari muatan edukatif. Dengan lain
perkataan apa yang dituangkan kedalam berbagai cabang seni merupakan sarana
untuk mewujudkan tujuan untuk membentuk budi pekerti seseorang.
3.
Industri
Fungsi seni sebagai industri lebih
mengalah pada tujuan aatau kepentingan tertentu untk mendukung suatu produk
tertentu. Seni untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi daya tarik pada
produk yang ditawarkan.
4.
Seni Terapi
Seni untuk
terapi di gunakan secra husus ntuk memberi ketenangan batin seseorang yang
sedang men derita secra psikis.dengan berolah seni seseorang yan memiliki
permasalahan atau tertekan jiwanya, akan terobati.
5.
Komersial/Instant
Seni ntuk kategori sebagai alat
mendatang kan ke untungan (entertainment) ini bisa di buat menurut keperluan
dan keinginan si penanggap. apapun bentuk dan wujud kesnian itu asal mampu
memenuhi keinginan pembeli tidak yang
masalah, walaupun kadang-kadang harus menimpa pada norna estestis yang
berlaku. Seni untuk fungsi ini terjsdi karena permintaan yang paling banyak.
Dunia pariwisata membuka peluang untuk pengemasan jenis-jenis pertunjukan
kemasan.
Kegiatan Belajar 3
Jenis – jenis Seni
• Seni dapat dibedakan menjadi 3
kelompok :
1. Seni pertunjukkan :dapat dikatakan seni sesaat
artinya hasil seni disajikan dan dihayati oleh penonton pada saat bersamaan dan
akan selesai stelah pertunjukkan berakhir.
2. Seni rupa ; merupakan seni yg awet Karena
hasil karya seni rupa dapat disajikan dihadapan penonton dan di hayati
sepanjang masa.
3. Seni sastra : seperti prosa dan
puisi
Pada saat
ini seni yang dianut di neger ini adalah “seni rupa dg gramatikal barat”
dikatakan demikian karena materi,tehnik dan mahzab yang dianutnya adalah mahzab
barat yang naturlis-perspektif-momenopname(NPM): “ gambar yang diambil hanya
dari satu arah,satu tempat,satu waktu,seperti memotret sebuah objek pada satu titik
waktu,dibekukan/dihentikan sehingga mejadi still picture dalam sebuah bingkai.
• Tabrani mengatakan bahwa seni lukis yang dimiliki bangsa Indonesia lebih hidup karena memiliki unsure waktu selain unsure ruang dan datar.
• Dalam system RWD bidang datar bermakna tiga:panjang-lebar-waktu
• Secara garis besar seni rupa
memiliki 3 cabang yakni:
v Seni lukis,seni patung,seni
kriya(sni murni0
v Seni terapan meliputi semua desain.
v Gambar termasuk seni lukis
v Seni terapan meliputi semua desain.
v Gambar termasuk seni lukis
• JENIS DAN RUANG LINGKUP SENI:
Ø Apresiasi : upaya untuk pengenalan terhadap objek seni kepada masyarakat luas.
Ø Apresiasi secara pasif : dilakukan
ketika seseorang menyaksikan pertunjukkan atau melihatt pameran tanpa ada
tindakan untuk mengkritik atau menilai pertunjukkan maupun pameran yang dilihat.
Ø Apresiasi secara aktif : melibatkan
agresian dalam kegiatan tertentu.
Missal : seorang ikut menari.
Missal : seorang ikut menari.
Ø Secara garis besar wawasan seni berhubungan dengan 3 hal :
1. seni dengan alam
v mengisyaratkan manusia untuk selalu ingat pada alam sebagai sumber penciptaan seni.
2. seni dengan ekspresi
v seni dan ekspresi tidak dapat dipisahkan, keduanya saling mendukung.
v Seni di dalamnya adalah ekspresi
sebaliknya dalam membicrakan ekspresi tidak akan lepas dari cabang seni
tertentu.
3. seni dengan lingkungan
v memberi pesan kepada anak untuk selalu dekat dengan lingkungan sekitarnya.
Ø 4 jenis seni :
a. Tari:
1. Tari tunggal :koreografi yang di
buat atau dirancang untuk di bawakan oleh seorang penari.dipentaskan lebih dari
1 orang penari.
Contoh : tari golek,ponggawa.
Contoh : tari golek,ponggawa.
2. Tari pasangan ( beksan ) :tarian berpasangan
dalam bentuk tari ini bisa memiliki tema bermacam-macam.
Contoh : tari srikandi mustokoweni
Contoh : tari srikandi mustokoweni
3. Tari kelompok :ini dirancang secara
khusus memang untk dibawakan oleh lebih dari 2 orang penari.
Contoh : tari kelompok bedaya.
Contoh : tari kelompok bedaya.
b. Seni drama
1. pengertian dramaturgi
v dramaturgi : ajaran tentang masalah,hokum dan konversi drama.
v Kata DRAMA berasal dari kata yunani draomai yang berarti erbuat,berlaku,bertindak,dsby.
v Drama berarti perbuatan atau tindakan.
v Formula dramaturi menganut 4 prinsip M:
v dramaturgi : ajaran tentang masalah,hokum dan konversi drama.
v Kata DRAMA berasal dari kata yunani draomai yang berarti erbuat,berlaku,bertindak,dsby.
v Drama berarti perbuatan atau tindakan.
v Formula dramaturi menganut 4 prinsip M:
• Mengkhayalkan:untuk pertama kali manusia atau pengarang mengkhayalkan kisah yg bersumber dari inspirasi.
• Menuliskan : pengarang menyusun kisah yg sama dg ide yg sama ke dalam tulisan.
• Memainkan : pelaku memainkan kisah yg sama untuk ketiga kalinya.
• Menyaksikan : penonton menyaksikan kisah di atas panggung.
• SEJARAH TEATER INDONESIA
o Sebelum abad 20 tak ada naskah dan
pentas
o Permulaan abad 20 karena pengaruh drama barat,tidak menggunakan naskah namun pentas panggungnya berbingkai.
o Pada masa pujangga baru muncul naskah drama asli yg digunakan pleh pementasan amatir.
o Pada msa jepang sensor sendenbu sangat keras sekali karena mengharuskan penampilan drama menggunakan naskah.
o Perkembangan masa kini yg terjadi rombongan professional membuang kembali naskah
o Organisasi amatir tetap setia dg naskah hanya saying sering mengubahkan pengarang,penyadur atau penyalinnya.
o Permulaan abad 20 karena pengaruh drama barat,tidak menggunakan naskah namun pentas panggungnya berbingkai.
o Pada masa pujangga baru muncul naskah drama asli yg digunakan pleh pementasan amatir.
o Pada msa jepang sensor sendenbu sangat keras sekali karena mengharuskan penampilan drama menggunakan naskah.
o Perkembangan masa kini yg terjadi rombongan professional membuang kembali naskah
o Organisasi amatir tetap setia dg naskah hanya saying sering mengubahkan pengarang,penyadur atau penyalinnya.
• ISTILAH DRAMA
Ø Teater
• Sebagian orang mengartikan sbg gedung pertunjukkan ada pula yg mengartikan sbg panggung.
• Secara etimologi ; gedung pertunjukkan.
• Dalam arti luas : segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak ( wayang orang,ketoprak,ludruk,lenong )
• Dalam arti sempit : kisah hidup atau kehidupan manusia yg diceritakan di atas pentas dan di saksikan oleh orang banyak.
Ø Drama/sandiwara/toneel
• Istilah sandiwara diketemukam oleh KGPA Mangunegoro VII sbg pengganti istilah toneel yg dipakai orang belanda.
• Secara khusus drama adalah kualitas komunikasi ,situasi,dan acting.
Ø MUSIK
• Apresiasi musik dpt di definisikan : sbg dicapainya kemampuan untuk mendengarkan musik dg penuh pengertian.
• Unsure seni musik :
1. composer (pabrikan )
2. pemain (para pekerja )
3. pendengar (consumer )
• Unsur mekanis :
Ø Medium : segala musik dipergelarkan melalui unsure mekanik atau unsure fisik
Ø Publikasi : langkah penting dalam seluruh kegiatan produksi musik
MODUL 2
Pengetahun Dasar Seni
KEGIATAN BELAJAR 1
UNSUR-UNSUR MUSIK
Yang termasuk dalam unsur-unsur
musik adalah bunyi beserta elemen-elemen yang membentuknya, seperti ritme,
melodi, harmoni, dan notasi musik. Berikut ulasan unsur-unsur tersebut.
A. BUNYI DAN ELEMEN-ELEMENNYA
Musik merupakan bagian dari dunia
bunyi, suatu seni yang di dasarkan pada
pengorganisasian bunyi menuru waktu. Kita membedakan muik dari bunyi-bunyi lain
dengan mengenali empat komponen bunyi yang musikal: pitch, dinamik, warna
suara, dan durasi.
1. Pitch
Pitch adalah tinggi rendah relatif
yang terdengar dari suatu bunyi. Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa adanya
perbedaan pitch ini, kata-kata yang kita ucapkan sperti sura robot, dan tidak
akan ada musik seperti yang kita kenal sekarang ini. Pitch suatu bunyi
ditentukan oleh frekuensi dari getarannya. Semakin cepat frekuensinya, semakin
tinggi pitch. Sebaliknya semakin lambat frekuensi, makin rendah pitch. Getaran
frekuensi diukur dalam cycle per detik.
Pada piano, nada dengan frekuensi tertinggi adlah 4.186 per detik dan terendah
adalah 27 cycle per detik.
Demika juga misalnya dawai yang
pendek dan tipis akan menghasilkan nad ayan lebih tinggi dari pada daai panjang dan besar. Alam musik,
bunyi yang mempunyai pitch tertentu dinamakan nada. Dua nad akan
berbunyi berbeda jika mempunyai pitch
yang berbeda. ‘Jarak’ pitch antara dua nada disebut interval. jika dua
nada berjarak i nterval oktaf, suaranya terdengar mirip.
Inteval oktaf adalah jarak antara
nada pertgama dan terakhir dalam satu tangga nada. Jarak antara nada tertinggi
da terendah yang dapat di hasilkan oleh vokal atau insyrumen dinamakan pitch
range
2. Dinamika
Tingkat kekerasan dan kelembutan
dalam musik dinamakan dinamika, salah satu aspek bunyi. Kekerasan berhubungan
dngan amplitudo getaran yang dihasilkan bunyi. Ketika beberapa instrumen
dimainkan lebih keras atau lebih lembut,
atau ad aperubahan pada instrumen –instrumen yang dimainkan, akan dihasilkan
perubahan dinamik. Prubahan ini dapat dibuat secara mendadak atau bertahap.
Pemain musik dapat menekankan
nada-nadanya dengan cara memainnkan secara lebih keras dari pad nada-nada
lainnya. Penekanan ini disebut sebagai dynamic accent (tekanan dinamik).
Sebagai elemen musik, tanda-tanda
dinamik tidak secara mutlak dapat disajikan dengan tepat . sebuah nada memiliki
tingkat dinamik dalam hubungan dengan nada-nada yang lain. Suara terkeras dari
sebuah biola masih lebih kecil di bandingkan dengan kerasnya suara seluruh
orkestra, dan bahkan lebih kecil lagi di bandingkan amplifier suara grup rock.
Tetapi ini dapat dikatakn sebagai for tissimo (sangat keras) dalam konteks
biola itu sendiri.
3. Warna Suara
Perubahan-perubahan pada dinamik
sepert perbahan pada warna suara menciptakan keberagaman dan kekontrasan.
Ketika sebuah melodi dimainkan oleh suatu instrumen kemudian dimainkan oleh
instrumen lain, melodi tersbut mempunyai efek ekspresi yang berbeda karena
setiap instrumen mempunyai warna suara sendiri.
Warna suara juga menciptakan rasa
keterkaitan, yaiu memudahkan pengenalan kemunculan kembali suatu melodi ketika
instrumen-instrumen yang sama memainkannya sewaktu-waktu dalam sebuah lagu.
Dalam kenyataannya, komposer sering membuat melodi dengan nada khusus yang ada
dalam pikirannya. Selain itu, arna suara dapat diubah dengan membuat variasi
jumlah instrumen atau suara yang menghasilkan melodi.
4.
Ritme
Ritme merupakan unsur dasar dalam
kehidupan. Kita melihat perputaran siang dan malam, di dalm tubuh, kita
merasakan rime selagi kita bernafas, detak jantung, dan bunyi hak sepatu ketika
berjalan.
Ritme pada dasarnya adalah suatu
pola pengulangan tekanan dan pelepasan.
Dalam pengertian yang luas, ritme merupakan aliran yang teratur dalam
musik melalui waktu. Waktu dalam musik adalah sebagai mana berlalunya waktu
dalam beragam variasi. Hal ini juga tampak sebagaimana berlalunya kecepatan dan
intensitasnya.
Adanya ritme dalam musik akan
menyangkut segala elemen lainnya, baik pitch, warna suara dan dinamika.
Aspek-aspek yang membantu ritme adalah beat, metrum, dan aksen/sinkop berikut
penjelasan dari ketiganya.
a. Ketukan (beat)
Beat
(dibaca:bit) merupakan denyutan (pulsa) rata dan berulang yang membagi
musik dalam unit waktu yag sama. Dalam musik, ketuk muncul antara tiap
detik.
Kadang-kadang terdengar begitu kuat dan
mudah untk mengikutinya,tetapi juga agak sukar di ikuti membuat perasaan seolah
mengambang atau tanpa tujuan.

Beat musik diwujudkan/diperdengarkan
dengan cara yang berbeda-beda. Kadang
beat diketukkan secara jelas dengan bass
drum seperti marching band. Kadang-kadang beat tidak begitu nyata terdengar,
misalnya pada alunan melodipermainan biola.
Beat merupakan latar belakang dimana
komposer menjadikannya sebagai pedoman dalam menempatkan nada-nada dengan
berbagai panjang pendeknya. Bet merupakan unit dasar waktu dimana semua nada
dapat diukur. Nada-nada dapat saja berakhir dalam sebagian, seluruh atau lebih
dari satu beat.
b. Birama
Dalam musik, kita mengetahuo pola
pengulangan ketukan yangbertekanan kuat dimana satu atau lebih atau yang satu
lebih ringan dari ketukan yang lainnya. Pengelompokan yang teratur dinamakan
birama.
Ada beberapa pola birama yang
didasarkan pada jumlah ketukan dalam sebuah birama. Jika sebuah birama mempunyai
2 beat, disebut duple meter. Kita menghitung
1-2,1-2,1-2, dan seterusnya.
Pola 3 beat pada birama dinamakan
triple meter. Hitungannya 1-2-3,1-2-3, dan seterusnya.irama waltz mempunyai
birama triple.
Pola birama dasar lainnya adalah
quadruple meter, yang mempunyai 4 ketukan pada setiap biramanya. Yang mempunyai
4 ketukan pada setiap biram-nya. Biasanya downbeat muncul juga pada ketukan
ketiga hanya saja dia lebih ringan dari
pada ketukan pertama. Hitungannya 1-2-3-4, 1-2-3-4, dan seterusnya. Irama mars,
jazz, dan rock biasanya mempunyai birama
quadruple. Sextuple meter mempunyai 6 ketukan pada setiap birama seperti
1-2-3-4-5-6. Dengan demikian sextuple meter merupakan kombonasi dari duple
meter dan triple meter. Melodi dalam sextuple
meter sering membuat rasa aliran yang halus.
Quintuple meter, memiliki 5 ketukan
pada setiap birama dan septuple meter dengan 7 ketukan pada setiap biramanya.
Setiap metrum tersebut menggabungkan duple meter dan triple meter.
c. Aksen dan Sinkop (syncope)
Sebuah nada yang bertekanan, pada
umumnya dimainkan lebih keras dari pada nada-nada lainnya, yaitu dengan
mendapatkan akses yang dinamis. Dalam hal ini suatu aksen akan muncul jika
sebuah nada off-beat (yang tidak seharusnya bertekanan) mendapatkan tekanan, yaitu
ketika tekanan muncul diantara dua ketukan.
Sinkopasi juga mucul jika sebuah
ketukan ringan mendapatkan teanan seperti 1-2-3-4, 1-2-3-4.
d. Tempo
Kecepatan dalam lagu, kecepatan in
dinamakan tempo, suatu konsep dasar dalam musik. Tempo cpat berhubungan dengan
perasaan energik, semgat, dan kegembiraan. Tempo lambat pada suasana tenang.tan
da tempo biasanya diletakkan pada sisi kiri dari partitur lagu. Seperti juga
dinamik, istilah dalam tempo menggunakan bahasa itali.
LARGO sangat lambat, melebar
Grave sangat lambat, khidmat
Adagio lambat
Andante agak lambat
Moderato sedang
Allgreto cepat sedang
Allegro cepat
Vivace dengan hidup
Presto sangat cepat
Prestissimo secepat mungkin
Kata-kata yang menunjukkan kwalitas,
kadang-kadang ditambahkan pada tanda tempo untuk membuatnya lebih khusus. Dua
istilah yang sanngat umum adalah molto (banyak) dan non0molto (tidak terlalu
banyak). Maka kita mengenal istilah allegro molto (sangat cepat) dan allegro
non- molto (tidak terlalu cepat).
5.
Melodi
Melodi sangat mudah dikenali
daripada didefinisikan. Melodi adalah
serangkaian nada-nada tunggal yang dikenali ebagaisuatu kesatuan dan
menyaluruh.Melodi yang bergerak dalam interval-interval yang kecil dinamakan melodi
melangkah, sedang yang bergerak interval besar dinamakan melodi melompat. Yang
dimaksud satu langkah adalah jarak antara dua nada yang berdekatan dalam urutan
tangga nada do-re-mi, dan setrusnya. Misalnya nada do melangkah ke nada re,
nada la melangkah ke nada sol. Jarak yang lebih besar dari pada satu langkah
dinamakan lompatan.
Kebanyakan melodi tersusun atas bagian yang pendek yanng dinamakan frasa
(phrase), yang mempunyai pola-pola nada dan ritme yang serupa untuk membentuk
kesatuan melodi. Frasa dapat timbul dalm bentuk pasangan yang seimbanng, dimana
yang pertama merupakan melodi pembuka
yanng berkesan kemunculan, diikuti oleh frasa kedua merupakan melodi
penutup. Frasa kedua dapat merupakan pengulangan dari yang pertama tetapi mempunyai
pengakhiran yang lebih konklusif dan mantap.
KEGIATAN
BEALAJAR 2
UNSUR DASAR DAN ELEMEN KOMPOSISI TARI
UNSUR -
UNSUR DASAR TARI
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
1.
GERAK
Gerak
didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari
adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak
wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah
mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi
gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi).
Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami
sebalikknya gerak murni dan maknawi tidak mudah dipahami karena sudah mengalami
proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni
merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak
bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah
menjadi gerak indah yang bermakna.
2. UNSUR TENAGA
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari
meliputi :
a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.
3.UNSUR RUANG
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
4. UNSUR WAKTU
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, Tempo lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai
a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.
3.UNSUR RUANG
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
4. UNSUR WAKTU
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, Tempo lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai
B. Elemen Komposisi Tari
Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali
dengan beberapa teori untuk membimbing sebagai penata tari pemula. Adapun
elemen-elemen komposisi tersebut: Gerak,Desain atas, musik, tema, dramatik,
desain lantai, dinamika, tata rias dan busana, properti, komposisi kelompok,
tata panggung, tata lampu dan tata suara.
1. Gerak
Pendapat
para pakar tari yang tersebut di atas menyatakan, elemen utama dari tari adalah
gerak baik gerak di tempat (non lokomotor) maupun gerak berpindah tempat
(lokomotor). Gerak dalam tari dibedakan menjadi 2 yaitu gerak murni dan
gerakmaknawi.
Gerak murni adalah gerak yang sama sekali
tidak mengandung arti, sedangkan gerak maknawi adalah gerak yang mengandung
arti. Dengan adanya perbedaan gerak tersebut maka gerak dalam
tari menurut wataknya dibedakan mnejadi 2 yaitu gerak yang memiliki watak
feminim dan watak maskulin. Gerakyang feminim biasanya memiliki volume gerak
yang lebih kecil/sempit, sedangkan gerak maskulin memilki volume gerak yang
lebih besar. Jenis gerak feminim biasanya pada tari-tarian tradisional di Jawa
banyak dipakai pada tari halusan, sedang gerak maskulin banyak digunakan pada
tari gagahan dan pada tari Bali biasanya digunakan pada tari putra keras.
Pada umumnya
gerak dalam tari diambil dari gerak sehari-hari baik itu gerak yang dilakukan
oleh manusia, binatang, alam (seperti ombak, pohon ditiup angin, angin pusaran
dan yang lainnya), dari semua gerak-gerak tersebut mengalami perubahan
/diperhalus (stilirisasi) dan distorsi (dirombak) Gerak tari adalah gerak yang
indah, maksudnya adalah yang dapat menggetarkan jiwa yang melihatnya.
2. Tema
Tema adalah ide-ide pokok/ ide sentral. (Masitoh,
2005: 47). Dalam mengembangkan tema dapat dipilih dari berbagai topik yang
dipandang relevan.
Ada beberapa karakteristik tema antara lain:
1. Memberikan pengalaman langsung
tentang objek bagi pemain.
2. Menciptakan kegiatan/kreasi
sehingga pemain menggunakan
semua
pemikirannya.
3. Membangun kegiatan yang berkaitan
dengan minat
Desain atas
merupakan desain yang dilihat oleh penonton, yang tampak terlukis pada ruang
yang berada di atas lantai. Desain atas ini dapat pula dikatakan atau lebih
tepatnya dengan istilah pose dalam tari
karena dilakukan di tempat. Oleh karenanya desain atas akan lebih jelas nampak
apabila dilihat dari satu arah penonton atau dari depan.Menurut Soedarsono
dalam bukunya yang berjudul pengantar pengetahuan dan komposisi tari
mengemukakan ada19 desain atas dan masing-masing memiliki sentuhan emosional
yang berbeda-beda. Adapun 19 dari desain tersebut sebagai berikut.
a. Desain Datar
Desain datar
adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak
dalam postur tanpa perspektif. Semua anggota badan dalam postur mengarah ke
samping.Desain datar inimemberikan kesan konstruktif,
ketenangan, kejujuran.
b. Desain Dalam
Desain dalam adalah desain yang
apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak memiliki perspektif
yang dalam. Beberapa anggota badan seperti kaki dan lengan diarahkan ke
belakang, kedepan, ke samping, dan menyudut.
c. Desain Vertikal
Desain Vertikal adalah desain yang
menggunakan anggota badan pokok yaitu tungkai dan lengan menjulur ke atas atau
ke bawah.
d. Desain Horisontal
Desain horisontal adalah desain yang
menggunakan sebagian dari anggota badan mengarah ke garis horisontal.
e. Desain Kontras
Desain kontras adalah desain yang
menggunakan garis-garis silang dari anggota badan atau garis-garis yang akan
bertemu bila dilanjutkan.
f. Desain Murni
Desain murni adalah desain yang
ditimbulkan oleh postur penari yang sama sekali tidak menggunakan garis kontras.
g. Desain Statis
Desain statis adalah desain yang
menggunakan pose-pose yang sama dari anggota badan walaupun bagian badan yang
lain bergerak.
h. Desain Lurus
Desain lurus adalah desain yang
menggunakan garis-garis lurus pada anggota badan seperti tungkai, torso, dan
lengan
i. Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain dari
badan dan anggota –anggota badan lainnya menggunakan garis lengkung.
j. Desain Bersudut
Desain bersudut adalah desain yang
banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam pada sendi-sendi seperti lutut,
pergelangan tangan, kaki, dan siku.
k. Desain Spiral
Desain Spiral adalah desain yang
menggunakan lebih dari satu garis lingkaran yang searah pada anggota badan.
l. Desain Tinggi
Desain tinggi adalah desain yang
dibuat dari bagian dada penari ke atas.
m. Desain Medium
Desain medium adalah desain yang
dipusatkan pada daerah sekitar dada ke bawah sampai pinggang penari.
n. Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang
dipusatkan pada daerah yang berkisar antara pinggang penari sampai lantai.
o. Desain Terlukis
Desain terlukis adalah desain
bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau beberapa anggota badan atau
property yang bergerak untuk melukiskan sesuatu.
p. Desain Lanjutan
Desain lanjutan adalah desain yang
berupa garis lanjutan yang seolah-olah ada , yang ditimbulkan oleh salah satu
anggota badan. Misalnya orang yang menyuruh pergi cukup menggerakkan lengan dan
mengacungkan jari menunjuk pintu.
q. Desain Tertunda
Desain tertunda adalah desain yang
terlukis diudara yang ditimbulkan oleh rambut panjang, rok panjang/lebar,
selendang panjang dan sebagainya.
r. Desain Simetris
Desain simetris adalah desain yang
dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan kanan dan kiri berlawanan
arah tetapi sama.
s. Desain Asimetris
Desain Asimetris adalah desain yang
dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan yang kiri berlainan dengan
yang kanan.
4. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis-gasir
dilantai yang dilalui oleh seorang penari di atas panggung atau garis dilantai
yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Dalam pembuatan desain lantai garis
menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan dalam pengaturan /penempatan
penari di atas panggung.
Garis memiliki demensi memanjang ,
mempunyai arah dan mempunyai sifat. .Secara garis besar garis dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu garis lurus dan garis lengkung.
a. Garis lurus
Garis lurus dapat dibuat dalam
bentuk diagonal , vertikal, dan horizontal.
Garis lurus memiliki arti simbolis
kuat dan tegas, dan biasanya
banyak digunakan untuk tari-tarian
yang mengungkapkan kegembiraan.
Garis lengkung dapat dibuat dalam
berbagai bentuk seperti
lingkaran, setengah lingkaran dan
sebagainya. Garis lengkung memiliki
arti simbolis lembut, lemah, dan romantis.
Desain ini banyak digunakan dalam tari-tarian religius karena dianggap mampu
menyatukan tujuan /keinginan dari masyarakat pendukungnya.
Dalam pembuatan desain lantai garis
berfungsi untuk memperjelas suatu bentuk, maksudnya jika seorang penata tari
menginginkan membuat garis diagonal seorang koreografer sudah mempertimbangkan
jumlah penari yang dibutuhkan agar garis tersebut nampak jelas diagonal.
Misalnya dilakukan oleh 5 -6 penari. Garis juga dapat dipandang sebagai
lambang/simbol misalnya garis horizontal dapat memberi ekspresi ketenangan atau
istirahat
5. Desain Musik
Musik adalah salah satu elemen
komposisi yang sangat penting dalam suatu penggarapan tari. Musik merupakan teman
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena antara musik dan
tari merupakan dua perpaduan yang harmonis. Sebagai elemen dasar dari musik
adalah nada, ritme, dan melodi. Ritme adalah degupan dari musik dengan aksen
yang diulang-ulang secara teratur. Tempo adalah cepat lambatnya irama. Melodi
adalah susunan dari beberapa nada untuk membentuk satu gending. Di dalam tari
musik dibedakan menjadi dua yaitu musik internal dan
musik eksternal.
a. Musik
Internal
Musik internal yaitu musik yang bersal dari
diri penari, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki, nepuk dada, suara, tepuk
paha, Contoh dalam tari Saman dari Aceh, tari Kecak dari Bali.
b. Musik
Eksternal
Musik
eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara yang
dihasilkan oleh alat. Untuk musik eksternal ini bisa dari musik diatonis atau
pentatonis. Musik diatonis adalah alat musik yang menggunakan elektronik.
Sedangkan musik pentatonis adalah musik gamelan atau disebut juga musik
tradisional. Contoh tari sebagian besar tarian menggunakan musik eksternal
kalau di Yogyakarta misalnya tari Golek, tari Bedoyo, Srimpi, Klono Topeng dan
sebagainya.
Adapun fungsi musik dalam dalam tari
1)Sebagai iringan tari
2)Sebagai pemberi suasana pada
garapan tari
3)Sebagai ilustrasi
6. Desain Kelompok
Komposisi
kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh sejumlah penari atau lebih dari
satu orang penari.. Komposisi kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu kelompok kecil
dan kelompok besar.
a.Kelompok kecil. Kelompok kecil
terdiri dari 2 –4 penari
b.Kelompok besar 5 –10 orang bahkan
bisa lebih.
c.Kolosal 50 lebih
d.Tari masal melibatkan orang lain
di luar penari
Elemen-elemen komposisi kelompok
yaitu Serempak, berimbang, berturutan, bergantian, selang-seling, terpecah.
1)Serempak (Unison)
Gerak yang dilakukan oleh sejumlah penari
secara bersama sama. Pengaturan penari dengan pola serempak ini dianggap yang
paling sederhana karena dapat diatur dalam pola lantai garis lurus maupungaris
lengkung.
Pengertian kelompok berimbang adalah
pembagian jumlah jumlah kelompok kiri kanan sama atau disebut juga simetris.
Selain pembagian jumlah penari yang sama antar kanan dan kiri sama bisa juga
dilakukan dengan melakukan gerak antara kanan kiri dilakukan oleh sisi tubuh
yang berbeda.
3) Berturutan/bergantian (canon)
Desain berturutan adalah gerak yang
dilakukan secara berturutan atau bergantian. Misalnya gerak yang memiliki frase
gerak enam belas hitungan dapat dipecah menjadi frase empat hitungan.
4) Selang-seling (alternate)
Penggunaan desain kelompok
selang-seling akan nampak menarik apabila pengaturan penari dengan pengolahan
level.
5) Terpecah (broken)
Seorang piñata tari hendaknya
berhati-hati karena gerak dilakukan oleh penari dengan bentuk heterogen tetapi
nampak menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya
7. Dinamika
Pengertian dinamika adalah kekuatan
dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan menarik dikatakan pula dinamika
adalah kekuatan, kualitas,kekuatan menarik , kekuatan /mendorong, dinamika
dapat dikatakan /diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari gerak.Pencapaian
dinamika ini berkaitandengan penggunaan tenaga,ruang , dan waktu.
8. Tata Panggung
Penggunaan properti yang bervariasi
juga bisa membantu memunculkan dinamika karena dengan berbagai macam properti
membantu seorang koreografer mewujudkan berbagai macam gerak.
KEGIATAN BELAJAR 3
Unsur dan Prinsip Seni Rupa
A. Unsur-unsur Seni Rupa
Seni rupa dibangun oleh sejumlah unsure yang membentuk kesatuan yang padu sehingga
karyanya dapat dinikmati secara utuh.
Unsur-unsur dasar karya seni rupa
adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk,
ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
1. Garis
Menurut
jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek,
horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan
Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda,
misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut
dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan
sebagai perlambangan, seperti:
- Garis tegak melambangkan
keagungan, kestabilan;
- Garis miring
mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
- Garis tegas,
kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
- Garis halus,
melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.
Sedangkan menurut wujudnya garis
dapat dibedakan menjadi:
- Garis nyata,
merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
- Garis semu,
merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau
ruang
Warna
Kesan yang
timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu:
Warna pokok atau primer, yaitu warna
yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.
Warna sekunder merupakan campuran
dari warna primer.
Contoh:
· merah + kuning : jingga
· biru +
kuning : hijau
· merah + biru
: ungu
Warna tertier
merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.
Contoh:
·
kuning +
hijau : kuning kehijau-hijauan
·
biru +
ungu : ungu kebiruan
·
jingga +
merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas
terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.
Tekstur
Tekstur
adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada
sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda.
Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah
nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu
adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.
Ruang
Ruang dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada
kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya
ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
Bidang
Bidang
merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk
bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan
lebar, serta memiliki ukuran.
B. Prinsip Seni Rupa
Terdapat beberapa prinsip dalam
menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu:
· Kesatuan (unity)
Kesatuan
adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan
prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama
lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu
kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat
berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
Keseimbangan (balance)
Keseimbangan
adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa
sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.
Irama (rhytm)
Irama adalah
pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan
atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis,
susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan
peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan
bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan
dengan irama yang harmonis.
· Penekanan (kontras)
Penekanan
adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan
memberikan kesan yang tidak monoton.
·
Proporsi
Proporsi
atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya
secara keseluruhan.
Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran
latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun
yang jauh letaknya.
Keselarasan (harmony)
Keselarasan
adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna
untuk menciptakan keselarasan.
MODUL 3
KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK SENI ANAK SD
Kegiatan Belajar 1
Kemampuan Dasar Anak Sekolah Dasar
Perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu :
1. Perkembangan kognitif, berhubung
dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada cara – cara berfikir seseorang.
2. Perkembangan personal, marupakan
perubahan – perubahan yang terjadi yang berkaitan dengan kepribadian.
3. Perkembangan sosial, berhubungan
dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada diri seseorang, antara individu
yang satu dengan lainnya.
4. Perkembangan fisik, perubahan –
perubahan yang terjadi pada tubuh manusia.
Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua fakrot, yaitu :
Faktor pertumbuhan dan kematangan, perubahan – perubahan yang terjadi pada individu secara alamiah dan spontan.
1. Faktor belajar, perubahan –
perubahan yang terjadi dari interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya.
2. Anak Sekolah Dasar mempunyai
karakteristik yang khas dalam hal fisik maupun psikologis, khususnya dalam
tingkat intelektual, emosional, sosial, estetik, kreativitas dan daya
perseptual serta pertumbuhan fisiknya.
A. KEMAMPUAN INTELEKTUAN ANAK
Menurut
peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada empat faktor yang mempengaruhi
perkembangan manusia, yaitu :
1. Kematangan, merupakan faktor paling
dasar dalam perkembangan berfikir manusia.
2. Aktivitas, aktivitas berfikir
seperti observasi, oksplorasi, evalusi dan problem solving merupakan aktivitas
berfikir yang turut andil dalam membangun kemampuan berfikir anak.
3. Transmisi sosial, pengalaman belajar
dari orang lain.
4. Equilibration, faktor keseimbangan
yang selalu diupayakan dalam berfikir.
B. KONDISI EMOSIONAL ANAK
Emosi
berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan tertutup. Emosi
menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak dan terbuka.
Emosi sebagai aspek psikologis mempunyai ciri-ciri yang khsa, yaitu :
1. Lebih bersifat subyektif
dibandingkan dengan peristiwa psikologis lainnya.
2. Bersifat flukuatif. Emosi seseorang
bisa berubah-ubah tergantung dari situasi dan kondisi.
3. Banyak bersangkut paut dengan
peristiwa panca indra.
Berdasarkan
penyebab kemunculannya, emosi dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :
1. Emosi sensoris, emosi yang
ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh.
2. Emosi psikis, emosi yang
kemunculannya mempunyai alasan-alasan kejiwaan, perasaan intelektual,
perasaan sosial., perasaan estesis, dan perasaan spiritual.
C. KONDISI SOSIAL ANAK
Pada masa
Sekolah Dasar, anak erangsur-angsur mulai menyadari bahwa mereka
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungannya. Mereka mulai menaruh
perhatian pada orang lain disekitarnya. Mereka mulai mencari teman akrab dan
sudah mampu bekerja sama dengan mereka, mengikuti aturan – aturan kelompok.
Dalam hal
ini guru bisa memberikan pembelajaran secara berkelompok agar anak didiknya
dapat bersosialisasi dengan baik.
D. KONDISI PERSEPTUAL ANAK
Perseptual
mengandung pengertian kombinasi antara kognitif dan efektif. Secara
intelektual, pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu mencerna informasi yang
berasal dari luar dirinya apabilah dihubungkan dengan hal-hal yang sudah
diketahuinya.
E. KARAKTERISTIK FISIK ANAK
Masa Sekolah
Dasar adalah masa dimana anak berada dalam proses pertumbuhan fisik yang sangat
pesat. Pada masa ini anak menyukai kegiatan yang bersifat fisik.
Kegiatan –
kegiatan fisik ini dapat diarahkan pada permainan – permainan kelompok
yang dampaknya sangat baik bagi perkembangan sosial mereka.
F.
KARAKTERISTIK ESTETIK ANAK
Perasaan
estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang dibawa anak sejak lahir,
ini berarti secara alamiah sesungguhnya seseorang itu sudah mampu menangkap,
mengalami atau merasakan keindahan yang ada disekitarnya.
G.
KONDISI KREATIF ANAK
Bakat
kreatifitas anak sudah dibawa anak sejak dari lahir. Jika anak dapat
difasilitasi dengan beragam teknologi pada zaman sekarang ono karena bakat
setiap anak berbeda – beda.
KEGIATAN BELAJAR 2
Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar
A.
KARAKTERISTIK
SENI ANAK SEKOLAH DASAR
Karya seni
merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial, kelompok ethnis,
kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni sesungguhnya dapat
dipengaruhi dan bahkan dapat ditentukan oleh pelaku seni itu sendiri.
Aspek-aspek yang mempengaruhi itu adalah latar belakang, perkembangan fisik dan
mental, kebutuhan dan kesenangan dan lingkungannya
A. Karakteristik
Suara Anak Usia SD
Media musik yang
paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh kita, bernyanyi dan bertepuk
tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang dihasilkan manusia memiliki suara
yang berbeda-beda sesuai dengan alat produksinya. Salah satu unsur yang
membedakannya adalah ukuran alat produksi suara, sehingga bisa dikelompokkan
maka ada karakteristik suara manusia yang dibedakan dari usia.
Menurut Andersen
karakteristik suara anak dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, berdasarkan
karakteristik dan kemammpuannya:
Usia 4 – 5 tahun
suaranya tersengar tipis, kecil dan ringan
Usia 6 – 7 tahun
pada umumnya memiliki suara yang tinggi dan ringan, namun ada juga yang
bersuara rendah
Usia 8 – 9 tahun
pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan nada yang tepat
Usia 10 -12 tahun
pada umumnya belum mengalami perubahan suara , suara mereka masih terdengar
jernih dan ringan
B. KARAKTERISTIK
MUSIK ANAK
Musik anak harus
sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu menjadikan dirinya sebagai media
pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak. Karakter musik anak seyogyanya
dapat ditemukan tidak hanya pada semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek
bunyi, nada, ritme, tempo dan dinamik serta ekspresi dan bentuk musik. Selain
itu seyogyanya musik anak seyogyanya mampu memberikan kesempatan bagi
perkembangan kreativitas berfikir dan seni (rasa keindahan) anak serta dunia
anak. Berikut ini karakteristik yang sebaiknya muncul dalam musik anak adalah:
1. Musik sesuai
dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari-hari.
2. Ritme musik dan
pola melodinya pendek sehingga mudah diingat
3. Nyanyian atau
lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya.
4. Melalui musik
anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik.
C. KARAKTERISTIK
GERAK ANAK
Karakteristik gerak
fisik anak usia sekolah dasar dapat dikatakan bersifat sederhana, gerakannya
biasanya bermakna dan bertema dimana tiap gerakan mengandung arti atau tema
tertentu. Anak juga mampu menirukan gerak binatang melalui pengamatannya.
D. KARAKTERISTIK
SENI RUPA ANAK
Ada 4 aspek yang
dapat digunakan untuk mengamati karya seni rupa anak, yakni;
1. Aspek tipologi seni rupa anak
2. Aspek
karakteristik seni rupa anak
3. Aspek
periodisasi seni rupa anak
4. Aspek relevansi
karakteristik seni rupa anak
Ada tiga tipe tipologi seni rupa anak; yakni tipe visual, tipe haptik dan
tipe campuran keduanya. Pada tipe visual, kemampuan daya tangkap indrawi sangat menonjol sehingga anak
mampu merekam objek aslinya termasuk proporsi, perspektif, perbandingan serta
detailnya. Pada tipe haptik, pengungkapan suasana hati atau emosi sangat
menonjol ketika mereka menuangkan objek kedalam karya seni rupanya.
E. PERIODISASI SENI
RUPA ANAK
Ada beberapa
klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya yang disodorkan oleh
1. Lansing
mengelompokkan menjadi: Masa coreng moreng (2-4 tahun), figuratif (3-12 tahun)
yang terdiri dari; permulaan figuratif (3-7 tahun), pertengahan figuratif (9-10
tahun), akfir figuratif (9-12 tahun) dan artistik (12 tahun keatas).
2. Lowenfeld dan Brittain yang menghasilkan:
Masa coreng moreng (2-4 tahun) naturalisme / pseudo naturalistic (12-14 tahun) dan masa dewasa (14-17 tahun).
MODUL 4
PEMANFAATAN
TEKNOLOGI DALAM BERKARYA SENI
Kegiatan
Belajar 1
Pendekatan
Teknologi Penciptaan Karya Seni
1. Istilah Teknologi
Istilah
teknologi sebenarnya sangat umum, istilah ini digunakan untuk menunjukkan
substansi keteknikan, berhubungan kinerja teknik terseebut tersusun secara urut
dari suatu yang terdiri dari komponen yang satu dengan yang lain harus
dirancang bergantian secara runtut.
Suatu karya
seni mempunyai struktur: wujud (contour), isi (content), dan tata laku (context).
Ketiga struktur karya seni tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya
ketika proses penciptaan berlangsung.
2. Cakupan teknologi
Pada wujud
teknologi terdapat prinsip: kerajinan, rekayasa dan pengolahan. Kerajinan
mempunyai dasar: keakapan, kecepatan, ketepatan dan keterampilan. Jika seorang
guru meminta siswa mencipta karya rupa dengan prinsip teknologi maka hasil yang
akan diperoleh dapat berupa:
Output :
karya rupa berteknologi
Outcome :
keterampilan (skill)
Dampak : berpikir sistematis, tangguh, ulet,
tepat dan disiplin.
3. Model Pemanfaatan Teknologi dalam
Karya Seni
Dalam area teknlogi, prinsip
keteknikan dapat digolongkan menjadi tiga prinsip, yaitu:
a.
Pemanfaatan
Teknologi Kerajinan Dalam Penciptaan Karya Seni
Pembelajaran teknologi kerajinan
lebih memfokuskan kepada keterampilan produksi, reproduksi, reproduksi yang
diukur dari: kecepatan, ketepatan, dan ekonomis serta keluasannya.
b.
Pemanfaatan
Teknologi Rekayasa Dalam Penciptaan Karya Seni
Pemanfaatan teknologi rekayasa dapat
dilihat pada keteknikan dan dampak
pembelajaran. Dampak keteknikan ebih mendorong keyakinan mencipta melalui
kecakapan mengurangi bahan dan menyusun alat sesuai dengan sistem kinerjanya. Sedangkan
dampak pembelajaran teknologi rekayasa
adalah keuletan menguraikan masalah, dan menyusun kembali permasalahan mencipta karya seni.
c.
Pemanfaatan
Teknologi Pengolahan Dalam Penciptaan Karya Seni
Pengukuran terhadap pengolahan
adalah perilaku mengubah objek melalui proses: pemasakan, reaksi, percobaan
(treatment) secara cepat dapat menghasilkan produksi ganda dan reproduktif.
KEGIATAN BELAJAR 2
Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi
1. Teknoogi Sederhana Berenergi Manusia
Ada tiga
jenis teknologi yang termasuk dalam teknologi sederhana ini yakni teknologi
putar, tarik, dan pukul.
a. Teknologi Putar
Teknologi
putar berfungsi menggandakan, mempercepat kinerja, meringankan beban seseorang
dalam bekerja setiap saat. Namun setelah orang berteknologi, karya itu membuat
kinerja seseorang menjadi sangat bergantung kepadanya. Misalnya: jam tangan.
b. Teknologi Tarik
Suatu contoh
alat yang menggunakan teknologi tarik adalah sepeda kayauh. Tarikan kekuatan
pada sepeda terletak pada dikeluarkan oleh kekuatan kaki pada waktu mengajuh.
Semakin kuat penarikan kaki untuk memutar gigi depan, maka akan semakin kuat
pula tarikan pada gigi belakang dan laju sepeda pun semakin kencang.
c. Teknologi Pukul
Contoh alat
yang menggunakan teknologi pukul adalah alat musik genderang ((perkusi). Alat
ini menimbulkan suara ketika dipukul oleh alat tertentu. Tinggi rendahnya bunyi
yang diciptakan oleh seseorang terletak pada besar kecilnya tabung yang
berongga.
2. Teknologi Sederhana Berenergi Alam
a. Penggerak Berenergi Angin, contohnya: kipas angin.
b. Penggerak Berenergi Air, contonhya: baling-baling
kapal.
3. Teknologi Tinggi
a. Motor penggerak berenergi listrik
b. Teknologi Digital
Teknologi
digital merupakan perkembangan mutakhir. Teknologi digital yang paling banyak
membantu manusia adalah komputer. Pemanfaatannya dalam penciptaan karya seni
rupa melalui: 1) program freehand drawing, 2) program corell draw, 3) program
(adobe) Photoshop, 4) program makromedia animasi, 5) powerpoint, 6) program
editing.
KEGIATAN
BELAJAR 3
Rencana dan
Laporan Kerja
Dalam
teori belajar, sekarang dikembangkan model belajar melalui kesalahan atau
kesuksesan yang dicapai pada awalya, selanjutnya dikembangkan menjadi rancangan
kerja. Rancangan kerja ini ditulis dalam skema ataupun menggunakan daftar
isian. Dasar pemikiran penulisan gagasan ini sangat penting karena keika
seseorang sedang berkarya , tiba-tiba
ingatannya bebabaur dengan pikiran lain
sehingga terjadi kelupaan. Dengan demikian, rancangan kerja yang telah
ditulis dapat mengingatkan kembali gagasan yang telah terputus.
Ide
dan gagasan dalm menciptakan karya seni dengan memanfaatkan eknologi
(sederhana) perlu dituangkan dala sebuah
rancangan yang meliputi karya apa yang akan dibuuat, bagaimana latar
belakang munculnya ide dan gagasan dan manfaat karya terseut. Selain itu
jelaskan pula dalam ramcanagan tersebut tentan bagaimana teknik dan cara kerja
atau langkah yang akan dikerjakan untuk membuat / mewujudkan ide / gagasaan
tersebut. Bahan apa yang akan digunakan, bagimana karakteristi bahan tersebut.
Juga perlu diuat dalam rancangan tersebut tentang kesulitan yang diperkirakan
akan ditemui.
Terimakasih pak atas rangkumannya, ditunggu resum yang modul 5-12 pak :)
BalasHapus